Blog ini berisikan pengalaman pribadi, konten-konten Download Software dan beraneka tips dan trik yang mungkin bermanfaat bagi pembaca. Pembaca dimohon memberikan sebuah komentar yang bersifat membangun untuk kemajuan blog ini.

Ubah Bahasa

Minggu, 30 Mei 2010

Pindah Kota

Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Aku sudah memantapkan pilihanku untuk melanjutkan sekolah di tempat orang tuaku tinggal saat ini. Segala sesuatunya mulai dari Ijazah, STTB, Surat rekomendasi dari kepala sekolah sampai surat rekomendasi dari Kepala Dinas pendidikan kabupaten sudah diurus pakde ku.

            Aku memanggil beliau pakde karena memang panggilan om lebih dikenal dengan kata itu. Dengan keluarga pakdeku itu aku tinggal selama 7 tahun  di kota kelahiran ayahku itu, Yogyakarta yang lebih dikenal dengan sebutan kota pelajar atau juga biasa disebut kota gudeg. Mulai dari taman kanak-kanak hingga aku kini lulus Sekolah Dasar.


            Hari keberangkatanku pun tiba. Berat rasanya aku meninggalkan kota ini. Tapi aku ingin mendapat kasih sayang dari orang tuaku lagi. Segala sesuatu sudah aku pack, mulai dari semua pakaian, mainan, PS, makanan untuk di jalan, dan banyak lagi deh yang lainnya. Aku berangkat ke Bogor tentu saja tidak sendiri. Mana mungkin sih seorang anak yang baru lulus SD ke bogor sendirian. Aku ke Bogor diantar oleh anak pakdeku. Aku biasa memanggilnya mbak Win.

            Kami berangkat dari rumah naik angkutan umum. Walaupun panas tapi aku mencoba untuk bersabar. Sesekali mbak Win memberiku tisu untuk mengelap keringatku yang terus bercucuran. “lama banger sih ngetemnya?”  ucapku jengkel. Padahal bus sudah penuh dan sesak. Setelah beberapa saat bis pun berangkat. 30 menit kemudian kami sampai di agen bus yang berlokasi di Jatikencana.

            “Yog, tunggu sebentar ya !” ucap mbak Win menyuruhku menunggu, sementara mbak Win menanyakan kedatangan bus kepada petugas agen tersebut. “pak, busnya datang jam berapa ?” tanya mbak win. “setengah jam lagi” jawab petugas itu. Mbak win menghampiriku lagi. Aku pun bertanya “Mbak, sudah datang belum ?”. “belum, setengah jam lagi” jawab mbak win.

            Tapi tak sampai setengah jam kami menunggu. Ada sebuah bus yang datang. Lalu bus itu memutar arah. “Mbak itu bukan busnya” tanyaku pada mbak win. “sebentar dulu. Mbak cocokin dulu plat nomornya” jawab mbak win. Mbak win mnganbil tiket dari tasnya untuk mencocokkan plat nomor bus dengan tiket. “iya, itu busnya” kata mbak win. Kami pun cepat-cepat naik bis itu karena takut tertinggal. “duh, banyak banget sih bawaannya” keluhku dalam hati sambil membawa barang-barangku.

            Setelah di dalam bus kami mencari nomor kursi yang sesuai dengan tiket. Nomor kursinya adalah 26 dan 27. Setelah kami menemukannya, kami segera menaruh barang-barang di laci yang terletak di plavon bus. Lalu akupun duduk. “Yog, mbak win beli air minum dulu ya. Nanti kalau beli di jalan suka mahal” kata mbak win. Aku hanya mengaggukkan kepala. Mbak win pun bergegas keluar dari bus. Aku hanya duduk kelelahan menunggu didalam bus. Mbak win pun datang, ia pun segera menyerahkan air minum itu kepadaku. Aku segera membuka tutupnya dan meminumnya, dan mbak win langsung duduk sebelahku.

            Penumpang lain mulai berdatangan dan masuk ke dalam bus. Selelah jam 2 tepat. Bus itu pun berangkat. Selama di bus aku hanya berdiam diri sambil melihat pemandanyan yang jarang sekali aku lihat. Sesekali aku iseng makan rempeyek belut yang dibekalkan oleh bulekku. Ku lihat mbak win hanya tidur saja. Mungkin dia tidak biasa naik kendaraan jarak jauh seperti aku, sehingga ia mabuk darat.

            Sesampainya di Kebumen bus berhenti di sebuah rumah makan. “kenapa mesti istirahat dulu sih ? padahal kan aku ingin cepet sampai” teriakku dalam hati. Mbak win pun mengajakku keluar untuk makan dulu. Awalnya sih aku malas, tapi dari pada aku kesal ditambah lagi perutku yang kosong aku pun mengiyakan ajakannya.

            “mau makan apa yog?” tanya mbak win “ “mie ayam aja deh” jawabku. Mbak win pun segera memesan makanan itu. Aku menunggu pesanan mie ayamku sambil minum softdrink. Setelah aku menghabiskan setengah softdrinkku. Pesananku datang. “wah keliatannya enak ni” kataku dalam hati. Mungkin karena aku sedang lapar, sehingga dapat membayangkan enaknya mie ayam itu dari melihatnya saja. Aku segera menghabiskannya. Lalu aku teringat saat aku masih di Jogja. Biasanya aku dan teman-temanku pada saat lebaran pasti selalu beli mie ayam. Walau tidak hanya saat lebaran saja aku beli mie ayam. 15 menit berlalu. Waktu istirahat yang diberikan sudah habis. Kami bergegas masuk. Kalau tertinggal kan bisa gawat.

Di bus aku hanya bisa duduk sambil membayangkan reaksi orang tuaku jika melihat aku. Walaupun setiap lebaran mereka selalu mengunjungi aku di Jogja. Pasti mereka tetap merindukan aku.

Suasana di dalam bus waktu itu sudah sepi. Penumpang lain terlihat kelelahan, karena ku lihat sudah banyak penumpang yang tidur. Tapi itu tidak terjadi kepadaku. Aku sama sekali tidak merasa ngantuk.

Waktu terus berlalu. Hingga waktu subuh pun datang. Saat itu bus sudah sampai di daerah puncak Bogor. Pada saat itu udara terasa sangat dingin seakan-akan menembus kulitku hingga ke tulang-tulang. Aku belum pernah merasakan udara sedingin ini. Apa lagi aku sudah lama tinggal di Jogja yang udaranya lumayan panas. Terlebih lagi lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Gunung Merapi.

Setelah sampai di daerah Cipayung jalan terlihat padat sehingga tak lama kemudian jalan sudah macet. Memang kata penumpang lain yang sering pergi Jogja-Bogor daerah itu memang rawan kemacetan. Biasanya yang menjadi penyebab macet itu karena pasar Cisarua dan persimpangan Taman Safari.

“duh udah 2 jam ni macet. Masa belum lancar juga sih? Polisinya pada kemana sih?” gumamku kesal. Apa lagi mbak Win belum bangun juga. Setelah melewati persimpangan Taman safari jalan sudah terlihat lengang dan lancar. Tak lama bus sudah masuk tol Jagorawi.

Karena tujuan akhir bus di daerah Sukasari dan orang tuaku menunggu disana sehingga bus ke daerah Cibinong terlebih dulu. Lalu ke selatan melewati jalan Padjajaran. Pada saat itu aku membangunkan mbak Win. “Mbak Bangun, udah mau nyampe”. Mbak Win pun bangun.

Jam 7 lewat bus barulah tiba di Sukasari. Melalui jendela kaca aku mencari-cari keberadaan orang tuaku dan aku pun menemukannya. Setelah bus benar-benar berhenti aku bergegas turun dari bus dengan membawa barang-barangku. Saat aku turun ayahku sudah menunggu di depan pintu. Aku langsung mencium tangan ayahku. “Pak, mana mama?” tanyaku. “tu, di mobil” jawab ayahku.

Aku bergegas menuju mobil. Sementara semua barangku dibawa oleh ayahku. Setelah aku sudah sampai di dekat mobil, aku melihat ibuku yang sedang duduk. Aku pun mencium tangannya. Ibuku langsung memelukku setelah beberapa saat ibuku melepas pelukannya. “yog, kok kamu item sih sekarang?” ledek ibuku. “maklum ma, di Jojga kan panas” jawabku ngeles.

Setelah ayahku datang lalu memasukkan barang-barang yang kubawa ke dalam bagasi mobil. Lalu tancap gas entah kemana tujuannya. Maklumlah aku sudah lama tinggal di Jogja jadi aku lupa nama-nama daerah di kota Bogor ini. “Pak, mau kemana sih?” tanyaku pada ayahku. “ke Pemda. Mama tuh ada rapat” jawab ayahku. “oh..” jawabku dalam hati. Mamaku bekerja menjadi staf dinas pendidikan di kecamatan, sehingga mamaku harus datang ke rapat itu. Sementara ayahku seorang kepala Sekolah Dasar.

Aku menegok ke belakang, terlihat mamaku duduk di jok tengah yang sedang mengobrol bersama mbak Win. Sementara aku duduk di jok depan. Tak lama di perjalanan kami pun sampai di Pemda kabupaten. Kami semua turun dari mobil. Mamaku bergegas masuk ke gedung dinas pendidikan. Sementara aku, ayah, dan mbak Win menuju warung soto yang letaknya tidak jauh.

Ayahku memesan soto. Sedangkan aku melihat-lihat daerah sekitar. Setelah pesanannya selesai aku masuk ke warung itu. Ku lihat sotonya berbeda dengan soto yang ada di Jogja. “Pak, kok sotonya kaya gini sih? Beda ama yang di Jogja” tanyaku ke ayahku. “memang beda, inikan soto Bogor, jadi beda sama yang di Jogja” jawab ayahku. “ya, sudah lah ga apa-apa, yang penting kenyang” pikirku. Aku segera menghabiskan soto yang ada di hadapanku.

Setelah menunggu kurang lebih 1 jam, Mamaku keluar dari gedung itu. Sepertinya rapatnya sudah beres. Kami pun berangkat lagi. Entah kemana ayahku membawa kami. Setelah beberapa saat tibalah kami di sebuah mall. Kata ayahku nama mallnya Mega M, lokasinya di daerah jalan baru.

Di mall itu mama belanja berbagai macam kebutuhan. Apalagi hari ini awal bulan, sehingga banyak sekali barang-barang yang harus dibeli. Ku lihat belanjaannya sudah penuh 1 Trolley. Dan aku hanya berjalan mengikuti mamaku sambil mendorong trolley tersebut. Setelah semua barang yang dibutuhkan dibeli, mamaku menuju kasir yang kosong. Mamaku mengluarkan semua barang-barang dari dalam trolley, dan akupun membantunya. Setelah kasir menghitung semuanya aku melihat di mesin kasirnya menunjukkan 300 ribu rupiah lebih. Semantara mamaku membayarnya, aku mendorong trolley ke parkiran. Disana ayahku sudah menunggu. Aku dan ayahku memasukkan semua barang-barang di trolley ke mobil. Setelah mamaku datang kami bergegas pulang, karena aku sudah capek sekali.

Setelah sampai di rumah adikku dan kakak angkatku menurunkan semua barang-barang dari mobil dan membawanya ke rumah. Tanpa buang waktu aku membawa PS ku ke depan TV. Aku langsung memainkannya. “yog, kamu tu ga capek apa ? baru datang bukannya istirahat, malah maen PS?” kata ayahku. “kan kalau udah main PS capeknya ilang” jawabku sambil tertawa. Aku melanjutkan permainanku.

Setelah aku maen PS kurang lebih 2 jam. Aku langsung tidur di kamarku karena kecapean. Entah berapa jam aku tidur. Setelah aku bangun waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Aku bergegas pergi mandi karena badanku sudah lengket dan bau. Kurasakan airnya dingin banget. Kaya air es. Apa lagi rumahku lokasinya di daerah pegunungan. Karena aku tidak kuat mandi dengan air dingin, maka aku akhirnya aku mandi dengan air panas.

“segar rasanya sudah beres mandi. Apalagi pake air panas” kataku dalam hati. Setelah beres mandi aku hanya menonton tv sampai malam. Setelah aku bosan lalu aku pergi tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Beri komentar yang bersifat membangun untuk kemajuan blog ini. namun sebelumnya harap melakukan registrasi terlebih dahulu.